Selasa, 20 Maret 2018

PENJELASAN TENTANG KREATIVITAS

Diposting oleh Fadillah Rahmayani di 21.14.00

APA ITU KREATIVITAS ??

Hasil gambar untuk gambar kreatif
Kreativitas didefinisikan secara berbeda-beda oleh para pakar berdasarkan sudut pandang masing-masing. Barron (1982: 253) mendefinisikan bahwa kreativitas adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Guilford (1970: 236) menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai cirri-ciri seorang kreatif. Guilford mengemukakan dua cara berpikir, yaitu cara berpikir konvergen dan divergen. Cara berpikir konvergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan pandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan cara berpikir divergen adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai alternative jawaban terhadap suatu persoalan.
Utami Munandar (1992: 47) mendefinisikan kreativitas sebagai berikut. “Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengolaborasi suatu gagasan.” Utami Munandar (1992: 51) menekankan bahwa kreativitas sebagai keseluruhan kepribadian merupakan hasil interaksi dengan lingkungannya.
Rogers (Utami Munandar, 1992: 51) mendefinisikan kreativitas sebagai proses munculnya hasil-hasil baru ke dalam tindakan. Hasil-hasil baru itu muncul dari sifat-sifat individu yang unik yang berinteraksi dengan individu lain, pengalaman, maupun keadaan hidupnya. Demikian juga Drevdahl (Hurlock, 1978: 325) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud kreativitas imajenatif atau sintesis yang mingkin melibatkan pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi sekarang.
Berdasarkan berbagai definisi kreativitas itu, Rodhes (Torrance, 1981) mengelompokkan definisi-definisa kreativitas ke dalam empat kategori, yaitu product, person, procces, dan press.
Product menekankan kreativitas dari hasil karya kreatif, baik yang sama sekali baru maupun kombinasi karya-karya lama yang menghasilkan sesuatu yang baru. Person memandang kreativitas dari segi ciri-ciri individu yang menandai kepribadian orang kreatif atau yang berhubungan dengan kreativitas. Procces menekankan bagaimana proses kreatif itu berlangsung sejak dari mulai tumbuh sampai dengan berwujudnya perilaku kreatif. Adapun press menekankan pada pentingnya faktor-faktor yang mendukung timbulnya kreativitas pada individu.
Jadi, yang dimaksud dengan kreativitas adalah cirri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi sesuatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan, dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir divergen.

MENURUT TORRANCE, Seorang ahli yang sangat menekankan pentingnya dukungan faktor lingkungan bagi berkembangnya kreativitas adalah Torrance (1981: 47). Ia mengatakan bahwa agar potensi kreatif individu dapat diwujudkan, diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong dari luar yang didasari oleh potensi dalam diri individu itu sendiri. Menurut Torrance (1981: 48), kreativitas itu bukan semata-mata merupakan bakat kreatif atau kemampuan kreatif yang dibawa sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari hubungan interaktif dan dialektis antara potensi kreatif individu dengan proses belajar dan pengalaman dari lingkungannya.
Torrence (1981: 47) medefinisikan kreativitas itu sebagai proses kemampuan memahamikesenjanga-kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-hipotesis baru, dan mengomunikasikan hasil-hasilnya, serta sedapat mungkin memodifikasi dan menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk dapat melakukan semua itu diperlukan adanya dorongan dari lingkungan yang didasari oleh potensi kreatif yang telah ada dalam dirinya. Dengan demikian, terjadi saling menunjang antara faktor lingkungan dengan potensi kreatif yang telah dimiliki sehingga dapat mempercepat berkembangnya kreativitas pada individu yang bersangkutan.

APA SAJA SIH Tahap – Tahap Perkembangan Kreatifitas..
Hasil gambar untuk gambar Tahap tahapMenurut M. Ali dan Asrori (2011, 51) tahap –tahap perkembangan kreatifitas, Proses kreatif berlangasung mengikuti tahap – tahap tertentu. Tidak mudah mengidentifikasi secara persis pada tahap manakah suatu proses kreatif itu sedang berlangsung. Apa yang diamati ialah gejalanya berupa prilaku yang ditampilkan individu. Menurut M. Ali dan Asrori (2011, 51) tahap –tahap perkembangan kreatifitas meliputi :
1.      Persiapan (Preparation)
      
Hasil gambar untuk gambar prepared
Pada tahap ini, individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalahyang dihadapi. Individu mencoba memikirkan berbagai alternatif pemecahan terhadap masalah yang dihadapi. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalamanyang dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai kemungkinan jalan yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah itu. Namun, pada tahap ini belum ada arah yang tetap meskipun sudah mampu mengeksplorasi berbagai alternatif pemecahan masalah. Pada tahap ini masi amat diperlukan pengembangan kemampuan berpikir divergen.
2.      Inkubasi (Incubation)
      
Gambar terkaitPada tahap ini, proses pemecahan masalah “dierami” dalam alam prasadar, individu seakan – akan melupakannya. Jadi pada tahap ini individu seolah – olah melepaskan diri untuk sementara waktu dari masala yang dihadapinya, dalam pemikiran tidak memikirkan secara sadar melainkan “mengendapkannya” dalam alam prasadar. Proses inkubasi ini dapat berlangsung lama, (berhari – hari atau bahkan bertahun - tahun) dan juga bisa sebentar (beberapa jam saja) sampai kemudian timbul inspirasi atau gagasan untuk pemecahan masalah.
3.      Iluminasi (ilumination)
            
Hasil gambar untuk gambar kreatif
Tahap ini sering disebut sabagai tahap munculnya instigh. Pada tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan – gagasan  serta proses – proses psikologi yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru. Ini timbul setelah diendapkan dalam waktu yang lama atau juga bisa sebentar pada tahap inkubasi. 




4.      Verifikasi (Verivication)
      
Hasil gambar untuk gambar kreatif
Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan kovergen serta menghadapkannya pada realitas. Pada tahap ini, pemikiran divergen harus diikuti pemikiran konvergen. Pemikiran sikap spontan harus diikuti oleh pemikiran selktif dan sengaja. Penerimaan secara total harus diikuti secara kritik. Firasat harus diikuti oleh pemikiran logis. Keberanian harus diikuti oleh sikap – sikap hati –hati. Imajinasi harus diikuti oleh pengujian yang relitas.

KARAKTERISTIK KREATIVITAS
Hasil gambar untuk gambar kreatif
Piers (Adam, 1976) mengemukakan bahwa karakteristik kreativitas adalah sebagai berikut.
1. Memiliki dorongan (drive) yang tinggi.
2. Memiliki keterlibatan yang tinggi.
3. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
4. Memiliki ketekunan yang tinggi.
5. Cenderung tidak puas terhadap kemapanan.
6. Penuh percaya diri.
7. Memiliki kemandirian yang tinggi.
8. Bebas dalam mengambil keputusan.
9. Menerima diri sendiri
10. Senang humor.
11. Memiliki intuisi yang tinggi
12. Cenderung tertarik kepada hal-hal yang kompleks.
13. Toleran terhadap ambiguitas.
14. bersifat sensitif.
Utami Munandar (1992) mengemukakan ciri-ciri kreativitas, antara lain sebagai berikut.
1. Senang mencari pengalaman baru.
2. Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit.
3. Memiliki inisiatif.
4. Memiliki ketekunan yang tinggi.
5. Cenderung kritis terhadap orang lain.
6. Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya.
7. Selalu ingin tahu.
8. Peka atau perasa.
9. Enerjik dan ulet.
10. Menyukai tugas-tugas yang majemuk.
11. Percaya kepada diri sendiri.
12. Mempunyai rasa humor.
13. Memiliki rasa keindahan.
14. Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi.
Clark(1988) mengemukakan karakteristik kreativitas adalah sebagai berikut.
1. Memiliki kedisiplinan diri yang tinggi.
2. Memiliki kemandirian yang tinggi.
3. Cenderung sering menentang otoritas.
4. Memiliki rasa humor.
5. Mampu menentang tekanan kelompok.
6. Lebih mampu menyesuaikan diri.
7. Senang berpetualang.
8. Toleran terhadap ambiguitas.
9. Kurang toleran terhadap hal-hal yang membosankan.
10. Menyukai hal-hal yang kompleks.
11. Memiliki kemampuan berpikir divergen yang tinggi.
12. Memiliki memori dan atensi yang baik.
13. Memiliki wawasan yang luas.
14. Mampu berpikir periodik.
15. Memerlukan situasi yang mendukung.
16. Sensitif terhadap lingkungan.
17. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
18. Memiliki nilai estetik yang tinggi.
19. Lebih bebas dalam mengembangkan integrasi peran seks.
Sedangkan Torrance (1981) mengemukakan karakteristik kreativitas sebagai berikut.
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
2. Tekun dan tidak mudah bosan.
3. Percaya diri dan mandiri.
4. Merasa tertantang oleh kemajukan atau kompleksitas.
5. Berani mengambil risiko.
6. Berpikir divergen.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KREATIVITAS
Kreativitas tidak dapat berkembang secara otomatis, tetapi membutuhkan rangsangan dari lingkungan. Beberapa ahli mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan kreativitas.
Utami Munandar (1988) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kreativitas adalah.
1. Usia;
2. Tingkat pendidikan orang tua;
3. Tersedianya fasilitas dan
4. Penggunaan waktu luang.
Clark (1983) mengategorikan faktor-faktor yang memengaruhi kreativitas dalam dua kelompok, yaitu faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat. Faktor-faktor yang dapat mendukung perkembangan kreativitas adalah sebagai berikut.
1. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan.
2. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya pertanyaan.
3. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu.
4. situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian.
5. situasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali, mengamati, bertanya, merasa, mengklasifikasikan, mencatat, menerjemahkan, memperkirakan, menguji hasil perkiraan, dan mengomunikasikan.
6. Kedwibahasaan yang memungkinkan untuk pengembangan potensi kreativitas secara lebih luas karena akan memberikan pandangan dunia secara lebih bervariasi, lebih fleksibel dalam menghadapi masalah, dan mampu mengekspresikan dirinya dengan cara yang berbeda dari umumnya yang dapat muncul dari pengalaman yang dimilikinya.
7. Posisi kelahiran.
8. Perhatian dari orangtua terhadap minat anaknya, stimulasi dari lingkungan sekolahnya, dan motivasi diri.
Sedangkan faktor-faktor yang menghambat berkembangnya kreatifitas adalah sebagai berikut.
1. Adanya kebutuhan akan keberhasilan,ketidakberanian dalam menanggung risiko, atau upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui.
2. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial.
3. Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan penyelidikan.
4. Stereotip peranseks atau jenis kelamin.
5. Diferensiasi antara bekerja dan bermain.
6. Otoritarianisme.
7. Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan.
Miller dan Gerard (Adams dan Gullota,1979) mengemukakan adanya pengaruh keluarga pada perkembangan kreativitas anak dan remaja sebagai berikut.
1. Orang tua yang memberikan rasa aman.
2. Orang tua mempunyai berbagai macam minat pada kegiatan didalam dan diluar rumah.
3. Orang tua memberikan kepercayaan dan menghargai kemampuan anaknya.
4. Orang tua memberikan otonomi dan kebebasan anak.
5. Orang tua mendorong anak melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.
Torrance (1981) juga menekankan pentingnya dukungan dan dorongan dari lingkungan agar individu dapat berkembang kreativitasnya. Menurutnya salah satu lingkungan yang pertama dan utama yang dapat mendukung atau menghambat berkembangnya kreativitas adalah lingkungan keluarga, terutama interaksi dalam keluarga tersebut.
Torrance(1981) mengemukakan lima bentuk interaksi orang tua dengan anak atau remaja yang dapat mendorong berkembangnya kreativitas yaitu,
1. Menghormati pertanyaan-pertanyaan yang tidak lazim;
2. Menghormati gagasan-gagasan imajinatif ;
3. Menunjukkan kepada anak atau remaja bahwa gagasan yang dikemukakan itu bernilai;
4. Memberikan kesempatan kepada anak atau remaja untuk belajar atas prakarsanya sendiri dan memberikan reward kepadanya;
5. Memberikan kesempatan kepada anak atau remaja untuk belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan tanpa suasana penilaian.
Torrance (1981) juga mengemukakan beberapa interaksi antara orang tua dan anak (remaja) yang dapat menghambat berkembangnya kreativitas, yaitu
1. Terlalu dini untuk mengeliminasi fantasi anak;
2. Membatasi rasa ingin tahu anak;
3. Terlalu menekankan peran berdasarkan perbedaan jenis kelamin (sexual roles);
4. Terlalu banyak melarang anak;
5. Terlalu menekankan kepada anak agar memiliki rasa malu;
6. Terlalu menekankan pada keterampilan verbal tertentu;
7. Sering memberikan kritik yang bersifat destruktif.
Jadi menurut Torrance(1981), interaksi antara orang tua dengan anak atau remaja yang dapat mendorong kreativitas bukanlah interaksi yang didasarkan atas situasi stimulus respons, melainkan atas dasar hubungan kehidupan sejati (a living relationship) dan saling tukar pengalaman(coexperiencing). 

Ciri –ciri Kreativitas Remaja

Hasil gambar untuk gambar kreatif
Menurut David Cambell, dalam A.M Mangunhardjana (1986,27), ciri- ciri pokok, meliputi
1.      Kelincahan mental – berpikir dari segala arah 
   
Kelincahan mental (mental agility) adalah kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan – gagasan,konsep,lambang-lambang,kata-kata,angka-angka, dan khususnya melihat hubungan- hubungan yang tak biasa antara ide-ide,gagasan-gagasan dan sebagainya itu.
Berpikir ke segala arah (divergent thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan ,menyebar ke segala arah, segi. Daripada langsung sibuk mencari jawaban yang benar , berpikir ke segala arah mendorong kita untuk mencari berbagai jawaban yang berbeda , yang mungkin.
2.      Fleksibilitas konseptual 
     Fleksibilitas konseptual (conceptual flexbility) adalah kemampuan untuk secara spontan mengganti cara memandang , pendekatan ,kerja yang tak jalan.
3.      Orisinalitas
Orisinalitas (originality) adalah kemampuan untuk menelorkan ide , gagasan , pemecahan , cara kerja yang taidak lazim , (mesti tak selalu baik ), yang jarang, bahkan “mengejutkan “.
4.      Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas
Dari penyelidiki diketemukan bahwa pada umumnya, orang-orang kreatif lebih menyukai kerumitan daripada kemudahan , memilih tantangan dari keamanan, cenderung pada yang banyak tali-temalinya (complexity) dari yang sederhana (simplicity). Akibatnya meraka dapat bertemu dengan gagasan-gagasan aneh, tali-temali antaraperkara yang mengejutkan , dan hal-hal baru daripada orang-orang yang puas dengan yang mudah , aman dan sederhana.
5.      Kecakapan dalam banyak hal
Para manusia kreatif pada umumnya mempunyai banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple skills).
6.      Kemampuan untuk berkerja keras 
         
Apabila orang-orang kreatif melukiskan diri, mereka menyatakan hal yang sama, hanya dengan ungkapan yang berbeda: “Saya hanya bekerja keras....”. Mereka bekerja keras membanting tulang, memeras tenaga berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Mereka sungguh-sungguh hidup dalam arena kreatif, entah di bidang seni, imu, atau profesi mereka di bidang politik, hukum, dagang, dan lain-lain. Pekerjaan mereka sungguh-sungguh “menelan” hidup meraka, seperti kata Bagong Kussudiardjo pada suatu hari : “ saya ini seorang seniman. Maka yang saya oikirkan dan kerjakan sejak bangun tidur pagi sampai banin tidur pagi berikutnya adalah seni. Yah, hanya seni saja...”.
7.      Berpikiran mandiri 
                 
Orang-orang kreatif memiliki rasa individual yang kuat. Mereka membuat keputusan sendiri. Mereka percaya kepada daya pikir mereka. Mereka mempunyai pendapat sendiri ( independent judgement)
8.      Pantang menyerah      
Sebagian karena percaya atas pikirannya sendiri dan tidak selalu ambil pusing pendapat-pendapat orang lain dan sebagian karena mempunyai gambaran baik tentang diri sendiri sebagai akibat keberhasilan di masa lampau, orang-orang kreatif tidak takut gagal. Mereka mau, rela, senang untuk mencoba lagi dan pantang menyerah. Meraka memiliki daya lentuk dan lentur (resilience). Kadang-kadang mereka bahkan tidak melihat kegagalan sebagai kegagalan, tetapi sekedar gangguan kecil yang tak mengenakkan di jalan menuju sukses.
9.      Mampu berkomunikasi dengan baik
Pencipta paling cemerlang di dunia, tetapi tanpa kecakapan berkomunikasi, akan tidak efektif. Orang-orang kreatif pada umumnya juga komunikator-komunikator yang baik ( good communicators), mendalam, jelas dan bagus. Hal ini tidak berlaku di bidang sastra, drama, TV, film, tetapi juga di bidang ilmu dan arsitektur. Karena untuk mewujudkan “ impian “ mereka, meraka harus menjelaskan perkara dan meyakinkan orang. Tanpa kecakapan komunikasi, ide, atau gagasan mereka tidak ditangkap dengan lengkap dan benar. Tanpa kecakapan komunikasi, argumen-argumen mereka tak terumuskan dengan baik dan meyakinkan orang. Maka tidak mengherankan bahwa pada umumnya, orang-orang kreatif adalah penulis dan penceramah yang baik. Oleh kecakapan itu, mereka menarik perhatian masyarakat untuk suatu karya cipta yang baru, berupa ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja baru.
10.  Keinginan tahu intelektual
Orang-orang kreatif mempunyai keinginan tahu (intellectual curiosity) yang tak habis-habisnya mengenai hal-hal yang ditemukan dalam hidup mereka. Pegangan kerja pada wartawan yang lazim: apa, di mana, kapan, siapa, bagaimana, seperti sudah menyatu dengan dirinya. Berhadapan dengan suatu alat baru misalnya, mereka terus mengajukan serentetan pertanyaan: alat apa itu, di mana pabrik yang memproduksinya, kapan dibuat, siapa penemunya, bagimana cara kerjanya? Mereka selalu bertanya, mempertanyakan, mecari informasi, memikir-mikirkan kemungkinan- kemungkinan baru.
11.  Kaya homur dan fantasi
      
Kebanyaaan orang-orang kreatif memiliki rasa humor ( sense of  humor ) yang tinggi dan kaya dengan fantasi ( fantasy ). Mereka mencari yang aneh-aneh dan kurang menaruh minat untuk mengatur pikiran, emosi, dorongan hati dan gejolak jiwa mereka. Mereka hidup dalam dunia yang penuh permainan dan khayalan. Mereka mampu mendapatkan dunia yang luas dan penuh dengan berbagai unsur menarik. Hal ini mendoring mereka makin terjun dalam kegiatan-kegiatan kreatif dan ada-ada saja yang dicipta.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Fadillah's blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review