Rabu, 28 Februari 2018

Pendidikan Pra Sekolah (Pengertian dan Penjelasan)

Diposting oleh Fadillah Rahmayani di 11.16.00

Pada dasarnya, pendidikan prasekolah (preschool) adalah pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani anak didik
di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. Tk sebagai
salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah
merupakan usaha untuk

mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik
dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan
sekolah.

menginjak periode estetik, anak sudah dapat dididik secara langsung,
yaitu melalui pembiasaan kepada hal-hal yang baik. Bimbingan kearah
pembiasaan ini dilaksanakan melalui belajar sambil bermain atau dapat pula
dengan cara bergurau yang berupaya memberikan pengajaran dengan cara
menggembirakan hati anak, atas dasar kasih sayang.\

1. Pengertian anak prasekolah
menurut biechler dan snowman (1993), sebagaimana dikutipoleh soemiarti patmonodewo, mengatakan bahwa :anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.mereka biasanya mengikuti program prasekolah. Sedangkan diindonesia, umumnya mereka mengikuti program tempat penitipananak (3 bulan – 5 tahun) dan kelompok bermain (usia 3 tahun),sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program taman kanak kanak.
Masa balita akhir dalam istilah psikologi disebut dengan masa kanak-kanak awal yaitu masa yang dimulai pada akhir masa bayi (usia 2-5) tahun. Pada perkembangan anak normal awal masa kanak-kanak, anaksudah mempunyai kemampuan untuk bisa berjalan dengan baik dan sudah mulai dapat mengkomunikasikan keinginannya, pikirannya, dengan menggunakan bahasa lisan. Menurut erik erikson, bahwa : “perkembangan kepribadian sesorang dengan titik berat pada perkembangan psikologi tahapan (0-1 tahun berada tahapan oral sensorik, tahapan (3-6) tahun mereka berada dalam tahapan dengan krisis autonomy versus shame dan doubt.”5 sedangkan piaget mengatakan : “perkembangan kognitif, perkembangan dari tahapan sensorimotor (0-2 tahun), praoperasional (2- 7 tahun), operasional konkret (7-12 tahun), maka perkembangan kognitif anak masa prasekolah pada tahap praoperasional.”

2. Aspek perkembangan anak prasekolah
perkembangan anak tidak sama dengan pertumbuhannya. Bila pertumbuhan menjelaskan perubahan dalam ukuran, sedangkanperkembangan adalah perubahan dalam kompleksitas dan fungsinya.pada perkembangan anak normal awal masa kanak-kanak, anak sudah mempunyai kemampuan untuk dapat berjalan dengan baik dan sudah mulai dapat mengkomunikasikan keinginannya, pikirannya dengan menggunakan bahasa lisan.
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar.

aspek perkembangan ini meliputi; fisik, kognitif (kecerdasan), emosi, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan kesadaran beragama.

a. Perkembangan fisik
perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya. Dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik menyangkut ukuran berat dan tinggi, maupun
kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat lebih mengembangkan keterampilan fisiknya, dan eksplorasi terhadap lingkungannya dengan tanpa bantuan dari orang tuanya. Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3-6 tahun)ada ciri yang jelas berbeda antara anak usia bayi dan anakprasekolah. Perbedaannya terletak pada penampilan, proporsi tubuh, berat, panjang badan dan keterampilan yang mereka miliki. Gerakan anak prasekolah lebih terkendali, dan terorganisasi dalam pola-pola seperti; menegakkan tubuh dalam posisi berdiri, tangan dapat terjuntai secara santai, dan mampu melangkahkan kaki dengan menggerakkan tungkai dan kaki. Terbentuknya pola-pola tingkah laku ini, memungkinkan anak untuk berespons dalam berbagai situasi. Masa kanak-kanak awal merupakan masa peka atau masa yang paling ideal untuk mengembangkan keterampilan karena tubuh anak masih sangat lentur sehingga lebih mudah menerima berbagai latihan keterampilan motorik baru, di samping pada usia ini anak belum banyak memiliki keterampilan sehingga keterampilan yang baru tidak banyak berbenturan dengan
keterampilan-keterampilan lain yang telah dimiliki terdahulu. Perkembangan keterampilan cepat berkembang melaluilatihan bermain yang bersifat fisik melalui berbagai kegiatan,seperti: melompat, memanjat, lari dan mengendarai sepeda roda. Keterampilan motorik kasar dan halus sangat pesat kemajuannya pada tahapan anak prasekolah. Keterampilan motorik kasar adalah koordinasi sebagian otot tubuh misalnyamelompat, main jungkat jungkit, dan berlari. Sedangkan keterampilan motorik halus adalah koordinasi bagian kecil dari tubuh terutama tangan, misalnya: kegiatan membalik halaman buku, menggunakan gunting dan sebagainya.seiring dengan perkembangan motorik ini, bagi anak usia prasekolah (taman kanak-kanak), tepat sekali diajarkan atau dilatihkan tentang hal-hal berikut:
a) dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab dan latin) dan menggambar
b) keterampilan berolahraga (seperti senam) atau menggunakanalat-alat olah raga
c) gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat, danberlari
d) berbaris-baris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaankedisiplinan dan ketertiban
e) gerakan-gerakan ibadah shalat.


b. Perkembangan kognitif
kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atauberpikir. Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikirdan mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untmenggunakan pengetahuan.

perkembangan kognitif pada anak-anak dijelaskan dengan berbagai teori dan berbagai peristilahan. Pandangan aliran tingkah laku (behaviorisme) berpendapat bahwa
pertumbuhan kecerdasan melalui terhimpunnya informasi yang makin bertambah. Sedangkan aliran ‘interactionist’ atau ‘developmentalis’ berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari
interaksi antara anak dengan lingkungan anak. Selanjutnya dikemukakan bahwa perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan pengalaman.

c. Perkembangan bahasa
anak-anak yang berada pada tahap usia prasekolah, sudah mampu berbahasa dan mensimbolisasikan obyek-obyek melalui kata-kata. Akan tetapi pemikiran mereka masih bersifat egosentris. Artinya masih bersifat pada diri mereka sendiri. Dengan demikian
walaupun dia sudah mampu menggunakan kata-kata untuk mensimbolisasikan obyek tapi ia tidak mengetahui bahwa satu obyek, benda dapat dideskripsikan oleh lebih dari satu kata/ konsep dapat dikenakan pada benda lain.
D. Perkembangan emosi
perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek perkembangan anak. Pada tahap ini emosi anak prasekolah lebih rinci, bernuansa atau disebut terdiferensiasi. Imajinasi
atau daya khayalnya lebih berkembang.19 pada usia empat tahun anak sudah mulai menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang lain atau benda. Kesadaran ini diperoleh dari pengalamannya bahwa tidak setiap keinginannya dipenuhi oleh orang lain. Bersamaan dengan itu, berkembang pula perasaan harga diri yang menuntut pengakuan dari lingkungan.

E. Perkembangan sosial
menurut endang purwanti dan nur widodo, berpendapat bahwa “perkembangan sosial adalah proses untuk melakukan komunikasi dengan orang lain, berupaya diterima lingkungan dan memperoleh kemampuan untuk mengekspresikan pola perilaku yang sesuai dengan tuntutan social.
Untuk menjadi manusia yang mampu bermasyarakat diperlukan tiga proses yang terpisah tetapi berjalan secara seiring yaitu:
1) belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial.
2) untuk hidup bermasyarakat maka anak harus mengetahui standar perilaku bagi anggota kelompok.
3) berperilaku sesuai dengan standar dan pola perilaku yang dapat diterima.

pada usia prasekolah (terutama mulai usia 4 tahun),perkembangan sosial anak sudah tampa jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan teman sebayanya.

Tanda-tanda
perkembangan pada tahap ini adalah:
23
1) anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan bermain
2) sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan
3) anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain
4) anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain, atau teman sebaya (peer group).
 
perkembangan sosial biasanya dimaksudkan sebagai perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat di mana anak
berada. Tingkah laku sosialisasi adalah sesuatu yang dipelajari, bukan sekedar hasil dari kematangan. Perkembangan sosial anak diperoleh selain dari proses kematangan juga melalui kesempatan belajar dari respons terhadap tingkah laku.


Source : faidah,siti.2005.Metode lagu dalam pengajaran Pendidikan agama islam Pada anak Prasekolah. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fadillah's blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review