MAKALAH RENANG
Disusun Oleh : Fadillah Rahmayani
Daftar Isi
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Renang
2.2 Teknik Olah raga Renang
2.3 Proses Belajar Renang
2.4 Peraturan Renang
2.5 Peralatan Renang
2.6 Hal hal yang harus diperhatikan dalam
renang1
2.7 Manfaat Renang Bagi Tubuh1
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kata Pengantar
Puji syukur penulis
penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “RENANG “
Dalam Penulisan makalah
ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis
berharap semoga Tuhan memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah
memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Di Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah kemerdekaan,
sedangkan sebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja. Berenang
merupakan cabang olahraga yang penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab
manusia hidup didunia ini, sehari-harinya tidak lepas dari pada air. Air adalah
salah satu unsur yang penting didalam kehidupan kita, sebab bila tidak ada air
tentu semua mahluk tidak dapat hidup. Selain itu berenang merupakan olahraga
yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu
hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang dapat memberikan banyak manfaat yang
dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan rutin.
Namun kenyataannya, banyak yang enggan mempelajari cabang olahraga
tersebut, karna di anggap berbahaya. Padahal berenang terbilang minim resiko, olahraga
renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai
sewaktu berenang.
Untuk menghindari terjadinya bahaya yang di khawatirkan, dianjurkan
melakukan gerakan pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram otot
sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara
bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh
dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang
perlahan-lahan selama 5 menit.
1.2.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana sejarah dari
Renang ?
b.
Bagaimana Teknik
Olahraga Renang?
c.
Bagaimana proses
belajar mengajar dalam cabang olahraga renang?
d.
Peraturan apa saja yang
ada dalam cabang olahraga renang?
e.
Peralatan apa saja yang
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang?
f.
Apa saja hal hal yang
perlu diperhatikan dalam renang?
g.
Apa saja manfaat renang
bagi tubuh ?
1.3.
Tujuan Penulisan
a.
Untuk Mengetahui
sejarahdari Renang
b.
Untuk mengetahui Teknik
Olahraga Renang
c.
Untuk Mengetahui Proses
belajar mengajar dalam cabang olahraga renang
d.
Untuk Mengetahui
peraturan peraturan dalam cabang olahraga renang
e.
Untuk mengetahui
peralatan pendukung cabang olahraga renang
f.
Untuk Mengetahui Hal
hal yang perlu diperhatikan dalam renang
g.
Untuk Mengetahui
Manfaat renang bagi tubuh
BAB
II
PEMBAHASAN
2. 1
Sejarah Renang
Renang telah dikenal
sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan dari Zaman Batu didalam “gua perenang”
yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Gambar-gambar ini
nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ini
mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya
tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English
Patient.
Stempel lilin Mesir
yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat
perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain
mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan
dinding Assyria yang menunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling
terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari
sekitar 4000 tahun sebelum masehi.
Gambar timbul Nagoda
juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana
Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang
berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi
dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan
variasi dari gaya bebas.
Penggambaran perenang
juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya,
orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii.
Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk
Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42,
Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah
dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno
Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani
tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun
mempraktekan olah raga tersebut. Sering kali membangun kolam renang sebagai
bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di
Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu
bagaimana caranya berlari ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia
(Italia) menunjukkan gambar para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan
makam kuno di Yunani menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum
masehi.
Orang Yunani Sisilia
telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun
sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan
laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan
dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia
berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya.
Juga dinyatakan bahwa
ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada perang Salamis,
ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan. Julius
Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850
tahun sebelum masehi di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para
perenang, yang sebagian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat
bantu renang.
Di Jepang, renang
merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah
menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum masehi diadakan oleh kaisar
Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan
renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses
digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak
saat itu.
Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya
merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria
dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan
tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang
populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang
oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16,
pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa
busana bagi anak-anak.
Leonardo da Vinci
membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor
bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang Colymbetes.
Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam.
Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan
metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti
kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu
yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang,
menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603
organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang
menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis
Perancis Thevenot menulis Seni Berenang, menjelaskan bahwa gaya dada sangat
mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa
Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa
yang akan datang.
Pada tahun 1708,
kelompok penyelamat pertama yang dikenal Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan
Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah
ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip
karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga
dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik die
Jugend (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang
renang.
Pada tahun 1974
Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang,
termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun
1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum
Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar
sendiri), merekomendasikan penggunaan alat pancing untuk membantu dalam belajar
berenang.
Bukunya menjelaskan
tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang masih dipergunakan hingga
saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan
renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa
renang adalah bagian penting dari setiap pendidikan.
Kelompok penyelamat
lainnya didirikan tahun 1767 di Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di
Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok
kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di
Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada
yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang
masih sangat muda.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade
dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga
renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan,
namun hanya empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m
gaya bebas dan 100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred
Hajos dari Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan
pertandingan 1200 m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana
dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100
m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus,
dimulai dengan perahu dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan
catatan waktu dua menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten
Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang
sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya
membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan
cidera. Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900
menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200
m perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan
pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu),
hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama arus), dan
perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John
Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan renang
Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan
pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya dengan polo air.
Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis
dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan
oleh guru renang dan perenang Australia keturunan Inggris bernama Richard
(Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari
kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia
melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan
sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting
dari Trudgen.
Dia menggunakan gerakan
ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan
rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua
perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber
mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia
mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi
perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal
sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi
gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun
1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard,
880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya
dada, dan 4×50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim
panas tahun 1904. Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas,
sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung)
dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen.
Pada tahun 1907
perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai
penari balet dalam air. Kemudian dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang
tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher.
Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang,
serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan
bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya
tentang kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi
Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de
Amateur) dibentuk.
2. 2
Teknik Olah Raga Renang
1.
Renang Gaya
Bebas
Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl)
adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah
lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh,
sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan
ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh
menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas,
perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya
berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh
melaju lebih cepat di air.
Tidak
seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang
Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang
kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya
dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada
teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl)
digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya bebas,
sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.
a.
Posisi Badan Gaya Bebas
Posisi
badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal
yaitu :
·
Dahi dan
telinga jangan sampai berada di atas permukaan air
·
Punggung
dan pantat sedikit berada di atas permukaan air
·
Otot – otot
perut dan leher rilek.
b.
Gerakan Kaki
Gerakan
kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh. Adapun
cara melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :
·
Gerakan
kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
·
Pada waktu
gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.
·
Gerakan
kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari permukaan air.
·
Gerakan
kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.
c.
Gerakan Lengan
Gerakan
tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
·
Gerakan
menarik (pull)
Dari posisi
lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku dibengkokkan.
·
Gerakan
mendorong (push)
Setelah
siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong sampai lengan
lurus ke belakang.
·
Istirahat
(Recovery)
Setelah
gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan
mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara
rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam
air.
2.
Renang Gaya
Dada
Gaya dada
atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,
namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua
belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di
depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar
badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada
di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan
tangan-kaki.
Gaya dada
merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam
pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di
antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional
(FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
a.
Gerakan Kaki
·
Kaki
ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk)
·
Kemudian
tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri dan kaki
kanan saling berjauhan)
·
Masih dalam
posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri dan kanan
agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)
b.
Gerakan Tangan
·
Posisi
awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling bertemu
& menempel)
·
Kemudian
tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke samping
(cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)
·
Luruskan
tangan kembali.
c.
Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
·
Gerakan
tangan dan kaki dilakukan bergantian.
·
Pengambilan
nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan, kemudian
kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas.
3.
Renang Gaya
Punggung
Gaya
punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air.
Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh
telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan
menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air
sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu
berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Berbeda
dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang
dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba
melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan
kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua
belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya
punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang
tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
a.
Gerakan Kaki
·
Kaki kanan
dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang sedang
berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke atas)
·
Kaki
digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak
melenceng/berbelok
b.
Gerakan Tangan
·
Posisi awal
satu tangan lurus di atas kepala
·
Kemudian
langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
·
Kemudian
angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
c.
Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
Kaki terus
bergerak seperti pada point 1 di atas. Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah
kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin
yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum,
karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa
diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
4.
Renang Gaya
Kupu – Kupu
Gaya kupu-kupu adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Dibandingkan
gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu memerlukan kekuatan yang besar
dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari
perenang gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua
belah tangan secara bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam
pertandingan renang. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba
renang pada tahun 1933.
Berbeda
dari gaya bebas, gaya dada, dan gaya punggung yang umumnya dapat mudah
dikuasai, pemula perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan
tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula juga menganggap
gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya
berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat
ditutupi dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan perenang.
a.
Gerakan
Kaki
·
Posisi
awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga
kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
·
Kemudian
gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air
·
Kemudian
jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan dorongan
ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.
b.
Gerakan
Tangan
·
Posisi
awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi
tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)
·
Kemudian
tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke belakang.
·
Kemudian
angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan ayunkan
kembali depan.
c.
Gerakan
Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
Gerakkan
kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah
secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit
menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan
dilakukan bergantian.
2. 3
Proses Belajar renang
1.
Pengenalan Air
Sebagian besar
anak-anak, bahkan orang dewasa yang belum pernah masuk ke dalam kolam renang
biasanya akan menjadi takut atau cemas ketika akan masuk ke dalam kolam,
lebih-lebih bila pernah mengalami trauma dengan air. Untuk itu sebaiknya,
mereka msuk ke dalam kolam yang dangkal terlebih dahulu. Setelah terbiasa dan
keberaniannya mulai mumcul, bias mulai diajak ke kolam renang yang sedikit agak
lebih dalam. Sebaiknya orang yang baru belajar masih tetap bias menginjakkan
kakinya ke lantai kolam renang tanpa tenggelam.
2.
Ajarkan cara membuang
nafas di air.
Cara mengajarkan
membuang nafas di air, adalah :
-
Pertama, hirup nafas dalam-dalam.
-
Kemudian masukkan kepala ke dalam air.
-
Tiupkan nafas melalui hidung ketika kepala masih dalam air.
-
Setelah itu naikkan kepala ke atas sambil membuka mulut untuk mengambil
nafas.
-
Lakukan langkah di atas berulang-ulang sampai terbiasa dan tidak takut
memasukkan kepala ke dalam air.
3.
Melompat dari pinggir
kolam ke dalam kolam renang
Melompat dari pinggir
kolam renang dimaksudkan untuk mengurangi rasa takut dengan air. Dan bias lebih
enjoy dan menikmati bermain-main
dengan air.
4.
Belajar mengapungkan
badan di atas permukaan air.
Bila sudah tidak takut
dengan air (berani memasukkan kepala ke dalam air cukup lama) maka selanjutnya
adalah mengapungkan badan di atas permukaan air. Dengan posisi, wajah dan
pandangan mata menghadap ke lantai kolam renang sambil menahan nafas (dilakukan
dengan santai).
5.
Belajar meluncur di
permukaan air.
Setelah bisa mengapungkan
badan di atas permukaan air, tahap selanjutnya adalah meluncur. Meluncur
dilakukan dengan cara pada posisi tubuh mengapung di atas permukaan air,
kemudian gerakkan kaki naik turun seperti orang yang sedang berjalan (tapi
antara paha dan kaki tetap lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk).
Untuk belajar mengapung
ini, awalnya bisa dibantu oleh teman untuk memegangi tangannya, ketika
mengapungkan badan dengan santa di atas permukaan air dan sewaktu akan berdiri
kembali. Untuk belajar mengapung dan menluncur
ini, yang paling utama adalah menghilangkan rasa takut terhadap air.
Kemudian praktekkan langkah-langkah di atas. Lakukan dengan santai saja, pasti
berhasil.
2. 4
Peraturan Renang
Pada nomor renang gaya
kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas,
perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah
air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada
nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap
ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi
pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding
kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya
punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil
para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke
atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti
estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take
your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start
dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada
aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam
keadaan diam.
2. 5
Peralatan Renang
a.
Kolam renang
Panjang kolam renang
lintasan panjang adalah 50 m, sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam
spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran
Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam
minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit
6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman
minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
b.
Lintasan
Lebar lintasan paling
sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan
lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang
sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian
pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang
lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena
gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan
8, biru untuk lintasan 2, 3,
6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan
5. Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak
penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat
diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat
ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).
Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati
lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
c.
Pengukur waktu
Dalam perlombaan
internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu
otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1
cm. Perenang mencatatkan waktunya di
papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi
Omega mulai dipakai di Pan-American Games1967 di Winnipeg, Kanada.
d.
Balok start
Di setiap balok start
terdapat pengeras
suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang
memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok
start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah
0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start
tidak melebihi 10°.
2. 6
Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam
renang
1)
Hal – Hal
Yang Harus Dilakukan Sebelum Berenang
·
Melakukan
pemanasan untuk mencegah terjadinya kejang – kekang otot pada saat berenang.
Pemanasan senam bisa dilakukan dengan cara menggerak – gerakkan badan (senam
kecil) atau dengan berlari – lari kecil.
·
Mandi pada
air pencuran yang tersedia sebelum masuk ke kolam renang. Hal ini dimaksudkan
untuk memastikan bawa tubuh dalam keadaan bersih dan tubuh dapat menyesuaikan
dengan suhu air.
·
Latihlah
irama kaki terlebih dahulu, sebelum bentuk – bentuk latihan lainnya.
2)
Hal – Hal
Yang Harus Dilakukan Sesudah Berenang
·
Membasuh
mata agar bersih dari kotoran. Hal ini perlu dilakukan karena air di dalam
kolam renang biasanya kotor.
·
Jika
telinga kemasukan air, diusahakan air bisa keluar kembali sambil loncat –
loncat atau dengan cara yang lain.
·
Keringkan
pakaian renang di tempat yang teduh (tidak panas)
2. 7
Manfaat Renang Bagi Tubuh
1.
Meningkatkan
Kualitas Jantung Dan Peredaran Darah
Jantung
merupakan organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh,
sedangkan darah tersebut mengangkut sari – sari makanan dan oksigen sehingga
terjadi proses pembakaran serta menghasilkan energi yang diperlukan untuk
bergerak.
2.
Meningkatkan
Kapasitas Vital Paru – Paru
Paru – paru
berfungsi untuk mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses oksidasi
(pembakaran). Renang akan melatih kerjaparu – paru dan meningkatkan kemampuan
paru – paru untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen
maka proses pembakaran dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi yang
diperlukan dapat terpenuhi
3.
Mempengaruhi
Otot Mejadi Berisi
Ketika
berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan oto akan bekerja terus
menerus. Hal ini kan membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat.
Sehingga otot – otot tubuh akan kelihatan lebih berisi / padat.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Renang
merupajan cabang dari salah satu olah raga air yang telah di perlombakan sejak
tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Adapun bukti tertua mengenai
berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah
ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf
Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM.
Berenang mempunyai beberapa macam gaya diantaranya yaitu gaya bebas, gaya
punggung, gaya dada dan gaya kupu-kupu.
Gaya berenang
tersebut mempunyai cirri khas tersendiri dan teknik yang berbeda-beda untuk
dapat mencapai kecepatan dalam berenang yang maksimal. Berenang dapat
membugarkan tubuh dan untuk yang professional dapat mencetak prestasi dari
tingkat nasional maupun internasional.
Namun
sebaiknya dalam memulai dan sesudah nya agar tubuh tidak terjangkit efek buruk
dari berenang seperti kejang-kejang. Adapun manfaat berenang itu sendiri adalah
meningkatkan kualitas jantung dan peredaran darah, meningkatkan kapasitas vital
paru – paru dan mempengaruhi otot mejadi berisi
3.2
Saran
Berenang merupakan
olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita, jadi diharapkan untuk dapat
mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal yang mengahalanginya seperti
sakit. Diharapkan ada penjelasan tentang gaya berenang dan apa yang harus
dilakukan sebelum dan sesudah berenang.
Untuk pembaca, jangan takut untuk
mempelajari olahraga ini, dengan tehnik dan di awali serta diakhiri
dengan pemanasan yang benar sudah pasti
olahraga ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan
2 komentar:
Hebat banget min artikelnya bisa dapet informasi yang detail banget begini. Makasih ya min. Emang ya dunia ini cepat banget berkembang, apalagi banyak banget investasi kaya saham, kripto dan lain lain. Lebih kerennya juga banyak GAME YANG BISA HASILIN UANG. Uang yang didapet juga bisa banyak banget. Hebat dan keren banget gaksih? Saya juga sampe kaget dulu tuh gaada kaya gini. emang ya dunia sudah cepat berkembang sekali.
SLOT99 ONLINE TURBO303
Sign up now for yoga, aerobics, or Zumba classes, and feel the difference! For more information, visit our website here https://legitsparrow92.wixsite.com/sport72/blog
Posting Komentar