PERCOBAAN 12
Disusun Oleh :
Fadillah Rahmayani (RSA1C317002)
Rini Siski Fitriani (RSA1C317009)
Pendidikan Fisika PGMIPA-U 2017
I. JUDUL
Identifikasi Gugus Fungsi
Senin ,12 November 2017
III. TUJUAN
1. Mengenal sifat fisis dan kimia
alkohol, aldehida, keton, asam karboksilat, halida, senyawa nitro, dan ester
2. Melakukan uji yang khas untuk gugus fungsi
IV. PERTANYAAN
PRA PRAKTEK
1. Bagaimana membedakan alkohol dengan hidrokarbon ?
Jawab: klasifikasi
alkohol didasarkan pada jenis atom c yang mengikat gugus fungsi OH ,sedangkan
hidrokarbon hanya terdiri atas atom karbon dan hidrogen.
2. Mengapa alkohol mempunyai sifat diantara hidrokarbon
dan air ?
Jawab: karena
alkohol merupakan senyawa hidrokarbon yang atom H nya disubstitusi dengan satu
gugus fungsi –OH ,dan dapat dianggap berasal dari air, H-OH dengan atom H
diganti oleh gugus alkil.
3. Bagaimana cara membuat
ester dilaboratorium ?
Jawab: dengan cara mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol
atau dikenal denganesterifikasi.
4. Bagaimana cara membuat asam karboksilat dilaboratorium
?
Jawab: asam karboksilat dapat dibuat dari oksidasi alkohol
primer yang berlangsung dua tahap.Tahap pertama akan membentuk alkana
(aldehida) dan jika dilanjukan akan terbentuklah asam karboksilat.
5. T ulislah rumus molekul aldehida yang terbentuk dari
oksidasi alkohol ?
Jawab: O O
i. R−C−OH + R—OH à R—C—H + H2O
6. Bagaimana membedakan asam organik dari basa
organik ?
Jawab: dengan menguji
menggunakan kertas lakmus untuk melihat atau menentukan ph nya ,apakah
tergolong asam atau basa.
7. Tulislah rumus molekul asam yang terbentuk dari
oksidasi etanol?
Jawab:
i. CH3—CH2—OH + O2 KmnO4 CH3—C—OH + H2O
V. LANDASAN
TEORI
Penggolongan senyawa organik dapat dibedakan menurut gugus fungsi yang
dikandungnya. Gugus fungsi (fuctional group) adalah sekelompok atom yang
menyebabkan perilaku kimia molekul organik induk (Chang, 2005:332)
No
|
Struktur Gugus
|
Rumus Umum
|
Nama IUPAC/Trivial
|
Nama Gugus
|
1
|
−OH
|
R−OH
|
Alkanol/Alkohol
|
Hidroksil
|
2
|
−O−
|
R−O−R`
|
Alkoksi
|
Eter
|
3
|
O
−C−H
|
O
R−C−H
|
Alkanal /Aldehid
|
Aldehid
|
4
|
O
−C−
|
O
R−C−R`
|
Alkanon/Keton
|
Karbonil
|
5
|
O
−C−OH
|
O
R−C−OH
|
Asam alkanoat/karboksilat
|
Karboksil
|
6
|
O
−C−O
|
O
R−C−O
|
Alkil alkanoat/Ester
|
Ester
|
7
|
−NH2
|
R−NH2
|
Amina
|
Amin
|
Gugus Fungsi adalah
kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul satu kelompok senyawa dengan gugus
fungsi tertentu menunjukan gejala reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala
reaksi tersebut, maka dapat dikelompokan pada pengelompokan senyawa.senyawa hidrokarbon
merupakan senyawa organik yang hanya mengandung karbon dan hidrogen yang dapat
dibedakan atas hidrokarbon jenuh dan tak jenuh .
Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan karena dapat
digunakan sebagai zat pembunuh kuman ,bahan bakar maupun pelarut.alkohol dapat
membentuk ikatan hydrogen antara molekul-molekulnya maupun dengan air ,hal ini
dapat mengakibatkan titik didih ,alkohol dalam air cukup tinggi .alkohol dapat
dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada posisi gugus – OH dalam rantai
atom karbonnya masing-masing kelompok ini juga memiliki beberapa perbedaan pada
sifat kimiawinya
Alkohol mengandung gugus fungsi hidroksil, −OH. Etanol mempunyai penerapan
tidak terbilang sebagai pelarut untuk bahan kimia organik dan sebagai senyawa
awal untuk pembuatan zat warna, obat-obatan sintesis, kosmetik, dan bahan
peledak. Etanol juga merupakan bagian dari minuman beralkohol. Etanol adalah
satu-satunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun (lebih tepatnya,
paling sedikit beracun)
(Chang, 2005:350)
1. Alkohol primer
Atom karbon yang membawa gugus OH yang berikatan pada
satu gugus alkil. Contoh: CH3–CH2–OH {etanol}
2. Alkohol sekunder
Atom karbon yang mengikat gugus –OH
yang berikatan langsung dengan dua gugus alkil ini bisa sama atau beda
. Contoh: OH
{2-propanol} CH3–CH–CH3
3. Alkohol tersier
Atom karbon yang mengikat gugus –OH
berikatan langsung dengan tiga gugus
alkil.Contoh: CH3
CH3—C –CH3
OH
Menurut brady (1986),
adapun reaksi-reaksi yang terjadi pada alkohol adalah sebagai berikut :
1. Reaksi substitusi
Reaksi ini terjadi dalam larutan asam sedangkan dalam
keadaan netral tidak karena gugus pergi haruslah suatu basa yang cukup lemah.
2. Reaksi eleminasi
Reaksi ini menghasilkan alkena ,karena melepaskan air
maka reaksi ini disebut reaksi dehidrasi .
3. Reaksi oksidasi
Reaksi ini digunakan untuk membedakan
alkohol primer,sekunder dan tersier
Sifat alkohol dikelompokkan
menjadi dua ,yaitu :
1. Sifat fisik
Alkohol rantai pendek
bersifat polar sehingga dengan baik larut dalam air serta memiliki titik didih
lebih tinggi dibandingkan dengan alkena. Dalam hal ini kepolaran dan titik
didih,alkohol rantai pendek memiliki kemiripan sifat dengan air hal tersebut
disebabkan karena air dan alkohol keduanya memiliki gugus –OH. Gugus-OH
ini bersifat polar pula. Adapun titik didih yang tinggi disebabkan oleh
adanya ikatan hidrogen antara molekul air ,antara molekul alkohol atau molekul
air dan alkohol. Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut dalam
air.
2. Sifat kimia
Alkohol bersifat mudah
terbakar selain itu gugus –OH merupakan gugus yang cukup reaktif sehingga
alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi
(Brady, 1999:135).
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah
gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen .pembuatan
aldehida adalah sebagai berikut:
1. Oksidasi alkohol
2. Reduksi klorida asam dari glikol
3. Hidroformilasi alkana
4. Reaksi stephens,dan
5. Untuk pembuatan aldehida aromatik
Aldehida dan keton adalah senyawa-senyawa yang mengandung salah satu dari
gugus penting didalam kimia organic ,yaitu gugus karbonil C=O.semua senyawa
yang mengandung gugus ini disebut senyawa karbonil .gugus karbonil adalah
senyawa yang paling menentukan sifat kima aldehid dan keton.oleh karena itu
banyak sekali sifat fisik lain senyawa-senyawa ini adalah mirip satu sama
lainnya.salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol
primer .kebanyakan oksidator tak dapt dipakai karena akn mengoksidasi
aldehidnya menjadi asam karboksilat .oksidasi khrompiridin kompleks seperti
piridinium khlor kromat adalah oksidator yang dapat merubah alkohol primer
menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi asam karboksilat
(Petrucci,1987:270)
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil
terikat pada dua buah gugus alkil .keton juga dapat dikatakan senyawa organik
yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya .keton tidak
mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.
(Syukri,1999: 313)
Pembuatan keton yang paling umum adalh oksidasi dari alkohol sekunder .hampir
semua oksidator dapat dipakai .pereaksi yang khas antara lain khromium oksida
(CRO3) ,phiridinium khlor kromat ,natrium bikhromat (Na2Cr2O7) dan kalium
permanganat (KMnO4). Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi
oksidasi dan reaksi reduksi .reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan
keton .aldehida mudah sekali dioksidasi sedangkan keton tahan terhadap
oksidator .aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator yang sangat lemah
,sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu reduksi menjadi
alkohol ,reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi pinakol.sifat-sifat fisik
aldehid dan keton ,karena aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang
terikat pada oksigen ,maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada
alkohol .sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan dapat membentuk gaya
tarik menarik elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya ,bagian positif
dari sebuah molekul akan tertarik pada bagian negatifnya dari yang lain
(fessenden,1997: 234)
VI. ALAT BAHAN
Alat :
1. Tabung
reaksi berukuran 150 ml
2. Bunsen
3. Tabung
reaksi yang berukuran 75 mm
|
Bahan:
1. Alkohol
0.5 ml
2. Air 5 ml
3. NaoH 5 ml
4. I2 / KI
5. Kristal
CHI3
6. K2CrO7 0.1
M
7. H2SO4
pekat 1 ml
8. Asam
organik /basa
9. Bila padat
/1.2 ml (4/5 tetes bila larutan)
10. Kertas
lakmus
11. Kristal
asam salisilat 0.1 g ( 0.2 ml, 4/5 tetes larutan asam
12. NaHCO3 2 ml
13. KMNO4 2 ml
0.1 M
14. Etanol 1
ml
15. Senyawa
nitrobenzena 10 mg
16. Fe ( NH4)2 1.5
ml
17. (SO4)2 15%
1.5 ml
18. KOH 1 ml
19. Asam
salisilat HOC6H4 COOH
20. H2SO4 3ml
5 tetes
21. Metanol CH3OH
|
VII. PROSEDUR KERJA
I. Alkohol
A.
Tabung reaksi 150 ml
|
Uji Iodoform
Dimasukkan 0,5 ml alkohol dalam 5 ml
air
Ditambah 5 ml NaOH 10 % (1)
Digoyang, sambil diteteskan I2 /
KI 10%
Penangas air
|
Dipanaskan tabung reaksi
Ditambah lagi I2 / KI
Tabung reaksi
|
Didinginkan
Digoyang, sambil ditambahkan beberapa
tetes NaOH 10%
Diisi aquades dan dibiarkan 10 menit
Dicatat dan diamati
B.
Tabung reaksi 150 ml
|
Oksidasi Alkohol
Dituangkan 2 ml K2Cr2O7 0,1
M
Ditambah 1 ml H2SO4 pekat
Diaduk
Didinginkan
Alkohol
|
Ditambahkan
Dicatat dan diamati
II.
Tabung reaksi 150 ml
|
Aldehida dan Keton
(1)
|
Dicampurkan 1 ml aldehida dengan 3 ml NaHSO3 40%
Ditambahkan 1 atau 2 tetes alkohol
Digoyang
Terbentuk senyawa padat
|
Ditambahkan 3 ml air
Diulangi percobaan (1, 2, 3) dengan
keton
III. Asam dan Basa
A.
Asam organik dan basa
|
Keasaman
0,1 gr / 1,2 ml asam organik dan basa
|
Disediakan
Tabung 75 ml
|
Ditambahkan
Diisi 1 ml air suling
Kertas lakmus
|
Di uji pH
B.
Tabung reaksi 150 ml
|
Dekarboksilasi
Dimasukkan 0,1 gr kristal asam
salisilat
Ditambah 2 ml NaHCO3 10%
Diperhatikan
C.
2 ml 0,1 M KMnO4
|
Oksidasi
Tabung reaksi 150 ml
|
Dituangkan
Ditambah 1 ml etanol dan d
Diperhatikan
IV.
Tabung reaksi 150 ml
|
Senyawa Nitro
Dimasukkan 10 mg senyawa
nitrobenzena
Dicampurkan 1,5 ml Fe(NH4)2(SO4)2 15
%
Ditambah 1ml KOH 15% (suasana
alkohol)
Diaduk kuat-kuat
Diperhatikan
V. Ester
Tabung reaksi 75 ml
|
Pembuatan minyak gandapura
Dimasukkan HOC6H4COOH
Ditambah 5 tetes H2SO4 3
M
Ditambah 3 tetes air
Penangas air
|
Ditambah 3 atau 4 tetes CH3OH
(setelah 1,5 menit)
Ditempatkan tabung reaksi
20-30 menit (suhu 60 0 Celcius)
VIII. DATA PENGAMATAN
I. Alkohol
A. Uji Iodoform
Nama
Alkohol
|
Nama
Golongan
|
Pengamatan
|
Hasil Iodoform
|
1. Metanol
|
Alkohol
primer
|
-
|
Aldehid
|
2. Etanol
|
Alkohol
primer
|
Bau tidak
menyengat, setelah penambahan I2terbentuk kristal berwarna coklat,
dan setelah dipanaskan menjadi coklat tua. Serta setelah bereaksi dengan NaOH
berubah warna menjadi hitam, lalu lama kelamaan menjadi biru tua.
|
Aldehid
|
3. i-Propanol
|
Alkohol
sekunder
|
-
|
Aldehid
|
4. t-Butanol
|
Alkohol
sekunder
|
-
|
Aldehid
|
B. Oksidasi Alkohol
Nama
Alkohol
|
Nama
Golongan
|
Pengamatan
|
Hasil
Oksidasi
|
1. Metanol
|
Alkohol
primer
|
Bau tidak menyengat,
mula-mula berwarna hitam setelah ditambah H2SO4, lalu
berubah menjadi biru tua setelah penambahan alkohol.
|
Aldehid
|
2. Etanol
|
Alkohol
primer
|
-
|
Aldehid
etanal
|
3. i-Propanol
|
Alkohol
sekunder
|
Mula-mula
berwrna kuning muda, lalu biru, coklat, dan terakhir biru tua,
|
Aldehid
|
4. t-Butanol
|
Alkohol
sekunder
|
Menghasilkan
warna orange
|
Aldehid
|
II. Aldehida dan Keton
Uji Natrium Bisulfat
Nama
Senyawa
|
Perubahan
Akibat Uji
|
1. Aldehid +NaOH3 40%
|
Terdapat
endapan putih susu, tidak larut dalam air, dan terbentuk senyawa padat
|
2. Aseton
|
Terbentuk
lapisan bening, endapan, dan tidak larut dalam air
|
III. Asam
dan Basa
A. pH
Nama
Senyawa
|
Asam/Basa
|
Struktur
Kimia
|
1. CH3COOH
|
Asam
|
O
CH2—C—OH
|
2. NaOH
|
Basa
|
Na—OH
|
B. Uji Natrium Bikarbonat
Nama
Senyawa
|
Perubahan
Akibat Uji
|
Asam
Salisilat + NaHCO3
|
Tidak
terbentuk gelembung gas
|
C. Oksidasi
O
ü Reaksi :
C2H5OH KmnO4 CH3—C—OH
ü Pengamatan :
Terjadi perubahan warna dari
ungu(KmnO4) menjadi ungu pekat,
dan beraroma buah-buahan, serta
terjadi perubahan suhu.
ü Kesimpulan :
oksidasi alkohol primer menghasilkan Asam karboksil.
IV. Senyawa
Nitro
Uji ferohidroksida
Nama
Senyawa
|
Perubahan
Akibat Uji
|
Struktur
Kimia Produk
|
Feridroksida[Fe(OH)3]
|
Terbentuk
endapan, dan terjadi perubahan warna dari hijau menjadi merah coklat
|
R—NH2 +
6Fe(OH)3
|
V. Pembuatan Minyak
Gandapura
ü Reaksi :
HOC6H4COOH + H2SO4 +
CH3OH HOC8H4COOCH3 +
H2O
ü Pengamatan :
Asam salisilat tidak larut dalam H2SO4,
mengeluarkan bau nanas, dan menghasilkan minyak gandapura.
ü Kesimpulan :
Percobaan berhasil.
IX. PEMBAHASAN
Penggolongan
senyawa organik dapat dibedakan berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya.
Setiap gugus fungsi (alkohol, eter, aldehid, ester, keton, dan sebagiannya)
memiliki ciri khas tersendiri yang dapat diidentifikasi dari sifat fisik dan
kimianya. Pada praktikum “Identifikasi Gugus Fungsi” ini kami melakukan lima
jenis percobaan yang berbeda, yaitu:
1) Alkohol
a. Uji
Iodoform
Pada
percobaan ini kami melarutkan alkohol dengan air di dalam tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan NaOH, dan I2/KI. Setelah warna coklat jelas
terlihat dari campuran tersebut, tabung reaksi dipanaskan dalam penangas air
selama 2 menit, lalu setelah itu digunakan. Setelah tabung reaksi beserta
isinya menjadi dingin, tabung digoyang, sembari menambahkan beberapa tetes
NaOH, dan aquades, lalu dibiarkan selama 10 menit.
Setelah
dilakukan percobaan pada etanol yang merupakan alkohol primer, terbentuk
kristal berwarna coklat setelah penambahan I2, dan warnanya berubah
menjadi coklat tua setelah dipanaskan, dan terakhir menjadi hitam setelah bereaksi
dengan NaOH, serta lama-kelamaan menjadi biru tua. Bau yang ditimbulkan dari
percobaan ini tidak menyengat, namun menghasilkan aldehid.
b. Oksidasi
Alkohol
Untuk
melakukan percobaan ini, praktikan menuangkan K2Cr2O7 ke
dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan H2SO4 secara
perlahan, kemudian diaduk sampai semua larut, dan ddinginkan. Selanjutnya
ditambahkan alkohol ke dalam campuran tersebut. Setelah dilakukan percobaan
pada metanol yang merupakan alkohol, mula-mula berwarna hitam, setelah ditambahkan
H2SO4. Lalu berubah menjadi biru tua setelah penambahan
alkohol, reaksi pada metanol ini tidak menghasilkan bau yan g menyengat, tetapi
menghasilkan aldehid sebagai hasil oksidasinya.
Sementara
itu, pada i-propanol yang merupakan alkohol, diperoleh hasil pengamatan berupa
perubahan warna dari kuning muda, lalu biru, kemudian berubah menjadi coklat,
lalu biru tua. i-propanol juga menghasilkan aldehid sebagai hasil oksidasinya.
t-butanol termasuk ke dalam alkohol, diperoleh warna orange setelah reaksi
terjadi, dan menghasilkan aldehid.
2) Aldehida
dan Keton
Dalam melakukan
percobaan ini, praktikan mencampurkan aldehida dengan NaOH ke dalam tabung
reaksi kemudian ditambahkan ke dalam campuran alkohol, air dan NaOH sebanyak 1
atau 2 tetes alkohol, lalu tabung digoyangkan. Langkah yang sama juga dilakukan
(diulangi) dengan menggunakan keton. Setelah dilakukan percobaan pada aldehid
+NaHSO3 terjadi perubahan berupa endapan putih susu yang tidak
larut dalam air, serta terbentuk senyawa padat. Sedangkan pada aseton perubahan
yang terjadi adalah terbentuknya lapisan bening, dan endapan yang tidak larut
dalam air.
3) Asam
dan Basa
a. PH
Pada
percobaan ini, praktikan menggunakan senyawa CH3COOH sebagai asam
dan NaOH sebagai basa yang akan di uji. Pertama-tama praktikan menambahkan
0,1 gr atau 1, 2 ml masing-masing senyawa ke dalam tabung 75 ml yang berisi air
suling. Lalu pH nya di uji dengan kertas lakmus. Setelah dilakukan percobaan
pada CH3COOH diperoleh pH < 7, sehingga dapat dibuktikan bahwa CH3COOH merupakan
asam dengan struktur
kimia: O
CH3—C
–H.
Sedangkan NaOH diperoleh Ph > 7,
sehingga dapat dibuktikan NaOH merupakan basa dengan struktur kimia Na—OH.
b. Uji
Natrium Bikarbonat
Untuk
melakukan percobaan ini, praktikan mencampurkan asam salisilat dengan NaHCO3 10
% di dalam tabung reaksi, yang ternyata setelah dilakukan percobaan reaksi ini
tidak menghasilkan /menimbulkan gelembung gas.
c. Oksidasi
Dalam
melakukan percobaan ini, pertama-tama praktikan menuangkan KmnO4 ke
dalam tabung reaksi. Lalu kemudian ditambahkan 1 ml etanol. Ternyata setelah
dilakukan percobaan terjadi perubahan warna dari ungu (KmnO4)
menjadi ungu pekat setelah diberi etanol, dan reaksi ini mengeluarkan aroma
buah-buahan, serta terjadi peningkatan suhu. Adapun reaksi yang terjadi yaitu:
O
CH3—CH2—OH + O2 KmnO4 CH3—C—H
+ H2O
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa oksidasi alkohol primer menghasilkan asam
karboksilat.
4) Senyawa
Nitro
Pada percobaan ini,
praktikan memasukkan senyawa nitrobenzena, ke dalam tabung reaksi. Kemudian
ditambahkan Fe(NH4)2(SO4)2 dan
KOH 15 % dalam suasana alkohol. Setelah dilakukan percobaan pada Ferihidroksida
/ Fe(OH)3 diperoleh endapan, dan terjadi perubahan warna dari
hijau menjadi merah kecoklatan dengan struktur kimia produk yaitu:
R—NH2 + 6Fe(OH)3
5) Ester
Untuk melakukan
percobaan ini, praktikan memasukkan asam salisilat HOC6H4COOH ke
dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan H2SO4 dan air.
Setelah 1,5 menit ditambahkan pula metanol CH3OH, dan diletakkan
pada penangas air bersuhu 60o Celcius selama 20-30 menit.
Setelah dilakukan percobaan, ternyata asam salisilat tidak larut dalam H2SO4,
namun mengeluarkan aroma nanas dan menghasilkan minyak gandapura. Adapun reaksi
yang terjadi yaitu:
HOC6H4COOH + H2SO4 +
CH3OH à HOC8H4COOCH3 +
H2O
X. PERTANYAAN
PASCA PRAKTEK
1. Tuliskan rumus molekul propanol dan isopropanol?
Jawab: Propanol (C3H7OH) à CH3—CH2—CH2—OH
Isopropanol
(C3H7OH) àCH3—CH—CH3
OH
2. Ester apa yang dikaitkan dengan bau yang khas dari ?
Jawab:
a. Nanas à C3H7COOCH3 (Metil
butanoat)
b. Jeruk à C2H3COOC2H5 (Etil
etanoat)
c. Anggur à NH2C6H6SOCH3
3. Bagaimana Anda dapat membedakan:
a. CH3NH2 dengan CH3OH?
b. C2H6 dengan t-C4H9OH?
c. CH3CHO dengan CH3CH2OH?
d. CH3COOH dengan CH3CH3?
e. CH3CH2Cl dengan CH3CH2CH3?
f. CH3CH2CHO dengan CH3CH2CH2Cl?
Jawab:
a. CH3NH2 merupakan gugus
amina (CH3—NH2), sedangkan CH3OH merupakan
gugus hidroksil (CH3—OH)
b. C2H6 merupakan hidrokarbon
( H H ),
H—C—C—H
H H
sedangkan t-C4H9OH
merupakan alkohol
( CH3 )
CH3—C—CH3
CH
c. CH3CHO tidak bereaksi dengan NaOH dan I2,
namun bereaksi dengan Fehling dan Tollens, sedangkan CH3CH2OH
bereaksi dengan NaOH dan KI saja.
d. CH3COOH merupakan Asam asetat, sedangkan CH3CH3 merupakan
hidrokarbon
e. CH3CH2Cl merupakan gugus halida,
sedangkan CH3CH2CH3 merupakan hidrokarbon
f. Diuji dengan Fehling dan Tollens
4. Asam asetat dapat dibuat dengan mengoksidasi etanol
dengan ion permangnat dalam suasana asam. Tulislah reaksi reduksi yang terjadi?
Jawab: C2H5OH +
KMnO4 + H2SO4 à CH3COOH + K2SO4 + MnSO4 + H2O
XI. KESIMPULAN
Alkohol mempunyai sifat fisik yaitu pada suku rendah berbentuk cairan tidak
berwarna yang dapat larut dalam air, berbentuk padat dan tidak berwarna pada
suku tinggi, dan makin tinggi berat molekul alkohol, maka makin tinggi titik
didih dan viskositasnya. Sedangkan sifat kimianya yaitu oksidasi alkohol primer
menghasilkan aldehida, alkohol sekunder menghasilkan keton, alkohol tersier
menghasilkan campuran asam karboksilat, keton, dan karbondioksida.
Asam karboksilat mempunyai sifat fisik sebagai berikut: pada temperatur
kamar berbentuk zat cair encer (bersuku rendah), zat cair kental (suku tengah),
dan zat padat (suku tinggi), titik didih dan titik lelehnya relatif tinggi,
dapat larut dalam air (suku rendah), sukar larut dalam air (suku tinggi), dan
dapat terionisasi sebagian dalam air. Sedangkan sifat kiminya yaitu: mempunyai
ikatan hidrogen, gugus hidroksil yang bersifat polar, termasuk asam
lemah,
Ester mempunyai sifat fisik sebagai berikut: berwujud cair encer (bersuku
rendah), cair kental (bersuku tengah), padat (suku tinggi), titik didih dan
lelehnya rendah, sedikit larut (suku rendah) dan makin mudah larut (suku
tinggi), dan merupakan senyawa non elektrolit. Sedangakan sifat kiminya yaitu:
memiliki ikatan van der wals, sedikit polar (suku rendah), non polar (suku
tinggi), dan kurang reaktif.
Sifat fisika alkil halida yaitu mempunyai titik didih lebih tinggi daripada
alkana dengan jumlah unsur C yang sama, dan tidak larut dalam air.
Telah dilakukan uji yang khas pada gugus fungsi, yaitu uji iodoform, uji
Natrium bisulfit, uji Natrium bikarbonat, dan uji ferohidroksida.
XII. DAFTAR
PUSTAKA
Brady, E J. 1999. Kimia
Universitas Asas dan Sruktur. Binarupa Aksara: Jakarta
Chang, Raymond.2005. Kimia
Dasar Edisi ke-3 Jilid 2.Jakarta: Erlangga
Fesenden, J Ralp. 2006. Kimia
Organik.Jakarta: Erlangga
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia
Dasar Jilid 1. Erlangga: Jakarta
Syukri, S. 1999. Kimia
Dasar Jilid 1. Penerbit ITB: Bandung
0 komentar:
Posting Komentar